Seiring bertambahnya usia, pandangan manusia tentang kebahagiaan perlahan berubah. Hal-hal yang dulu dianggap membahagiakan, seperti pencapaian, pengakuan, atau kemenangan atas orang lain, mulai kehilangan daya tariknya. Hidup mengajarkan bahwa kegembiraan sesaat tidak selalu meninggalkan rasa tenang. Justru dalam kesederhanaan dan ketulusan, seseorang mulai menemukan bentuk kebahagiaan yang lebih bertahan lama.
Di tahap ini, kebaikan tidak lagi dipahami sebagai kewajiban moral semata, melainkan sebagai kebutuhan batin. Berbuat baik menghadirkan kelegaan yang tidak bisa digantikan oleh kesuksesan apa pun. Membantu tanpa pamrih, mendengarkan dengan sungguh-sungguh, atau sekadar tidak melukai orang lain, memberi rasa damai yang pelan namun dalam. Dari sana, seseorang menyadari bahwa kebaikan bukan pengorbanan, melainkan jalan pulang bagi hati yang lelah.
Semakin dewasa, semakin jelas bahwa kebahagiaan tidak selalu datang dari apa yang kita terima, tetapi dari apa yang kita berikan. Kebaikan membuat hidup terasa lebih ringan karena tidak membebani diri dengan dendam, iri, atau kesombongan. Pada akhirnya, usia mengajarkan bahwa bahagia bukan tentang memiliki segalanya, melainkan tentang menjadi cukup. Dan kebaikan adalah bentuk paling jujur dari rasa cukup itu sendiri.....
Jangan Lupa Bahagia ......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar